اَهْلاًوَسَهْلاً

Sunday 5 January 2014

Kajian Kitab Al-Jami’ Al-Saghir Fi Ahaditsi Al-Basyir Al-Nadzir



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Hadits sebagai rujukan umat islam yang kedua setelah al-qur’an dalam hampir disemua kegiatan kesehariannya, baik itu dalam peribadatan maupun dalam hal muamalah. Berbagai kitab hadits bermunculan dengan beragam cara penyajian yang berbeda-beda salah satunya adalah kitab Jami Al-Soghir Karya Al-Suyuthi.
Pemakalah menganggap perlu untuk membahasnya mengingat setiap karya pasti memiliki keunikan tersendiri baik dari segi penulisan, kandungan hadits dan hal-hal lain sebagainya yang berhubungan dengan kitab hadits tersebut.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana biografi penyusun kitab Al-Jami’ Al-Saghir?
2.      Bagaimana susunan kitab Al-Jami’ Al-Saghir?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui biografi penyusun kitab Al-Jami’ Al-Saghir
2.      Mengetahui kitab Al-Jami’ Al-Saghir










BAB II
Kajian Kitab Al-Jami’ Al-Saghir Fi Ahaditsi Al-Basyir Al-Nadzir
1.      Biografi Penyusun Kitab Al-Jami’ Al-Saghir
Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Abi Bakar bin Muhammad bin Saabiquddien bin al-Fakhr Utsman bin Nashiruddien Muhammad bin Saifuddin Khadhari bin Najmuddien Abi ash-Shalaah Ayub ibn Nashiruddien Muhammad bin asy-Syaich Hammamuddien al-Hamman al-Khadlari al-Asyuuthi. Lahir ba’da Maghrib, hari Ahad malam, bulan Rajab tahun 849 Hijriyah, yakni enam tahun sebelum bapaknya wafat.  
Jalaluddien as-Suyuthi berasal dari lingkungan cendekiawan sejak kecilnya. Bapaknya berusaha mengarahkannya ke arah kelurusan dan keshalihan. Adalah beliau hafal al-Qur’an di usianya yang sangat dini dan selalu diikutkan bapaknya di berbagai majlis ilmu dan berbagai majlis qadhinya.
Dan bapaknya telah memintakan kepada Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani supaya mendo’akannya diberi berkah dan taufiq. Dan adalah bapaknya melihat dalam diri anaknya seperti yang didapati dalam diri Ibnu Hajar, hingga ketika beliau minum, sebagian diberikan kepada anaknya dan mendo’akannya agar ia seperti Ibnu Hajar, menjadi ulama yang terampil dan tokoh penghafal (hadits).
Bapaknya wafat saat ia (imam Suyuthi) baru berumur lima tahun tujuh bulan. Tetapi Allah telah memeliharanya dengan taufiq dari-Nya dan mengasuhnya dengan asuhan-Nya. Ini terbukti dengan telah ditakdirkan Allah Ta’ala untuknya al-‘Allamah Kamaaluddien bin Humam al-Hanafi pengarang Fathul Qadir untuk menjadi guru asuhnya. Hingga hafal al-Qur’an dalam umur delapan tahun, kemudian menghafal kitab al-’Umdah lalu Minhajul Fiqhi dan Ushul, serta Alfiyah Ibnu Malik. Dan mulai menyibukkan diri dengan (menggeluti) ilmu pada tahun 864 H, yakni ketika berumur 15 tahun.
Menimba ilmu Fiqih dari Syaikh Siraajuddien al-Balqini. Bahkan mulazamah kepada beliau hingga wafatnya. Kemudian mulazamah kepada anak beliau, dan menyimak banyak pelajaran darinya seperti al-Haawi ash-Shaghir, al-Minhaaj, syarah al-Minhaaj dan ar-Raudhah. Belajar Faraidl dari syaikh Sihaabuddien Asy-Syaarmasaahi, dan mulazamah kepada asy-Syari al-Manaawi Abaaz Kuriya Yahya bin Muhammad, kakak dari Abdurrauf pensyarah al-Jami’ ash-Shaghir.  
Sesuai dengan banyaknya syaikh dan jauhnya perjalanannya dalam menimba ilmu, hal itu didukung pula oleh kemampuannya untuk semaksimal mungkin dalam memanfaatkan perpustakaan Madrasah Mahmudiyah. Berkata al-Maqrizi, bahwa di dalam perpustakaan ini terdapat segala jenis kitab-kitab Islam, dan madrasah ini merupakan sebaik-baik madrasah yang ada, yang dinisbatkan kepada Mahmud bin al-Astadaar, yang berdirinya pada tahun 897 H. Dan kitab-kitab yang ada tersebut merupakan kitab yang paling lengkap dari yang ada sekarang di Qahirah (Cairo), yang merupakan koleksi dari Burhan Ibn Jama’ah dan kemudian dibeli oleh Mahmud al-Astadaar dengan uang warisannya setelah ia wafat dan kemudian ia waqafkan.
Hingga matanglah kepribadian Suyuthi, dan sempurnalah pembentukan ilmunya pada taraf syarat mampu untuk berijtihad. Beliau seorang yang mudah mengerti, kuat hafalannya, dianugerahi Allah dengan otak yang cerdas, disamping itu beliau adalah seorang yang ‘abid (ahli ibadah), zuhud, tawadlu’. Tidak mau menerima hadiah raja. Pernah ia diberi hadiah raja Ghuuri seorang budak perempuan dan uang banyak sebesar seribu dinar. Maka dikembalikannya uang itu sedangkan budak perempuan itu dimerdekakannya dan menjadikannya sebagai pelayan di hujrah Nabawi. Lalu ia berkata kepada sang penguasa itu, “Jangan berusaha memalingkan hanya dengan memberi hadiah semacam itu karena Allah telah menjadikan aku merasa tidak butuh dari hal-hal semacam itu.”
Oleh karena itu beliau rahimahullah dikenal sebagai seorang yang berani tapi beradab, semangat dalam menegakkan hukum-hukum syari’at dan mengamalkannya tanpa memihak kepada seorang pun. Tidak takut dalam kebenaran celaan orang yang mencela. Ia telah diminta untuk memberikan fatwa serta urusan-urusan yang bersangkutan dengan kehakiman, maka beliau tetap berusaha untuk adil dan menerapkan hukum-hukum dien tanpa memperdulikan kemarahan Umara’ maupun penguasa.
Bahkan jika ia melihat ada Qadhi (hakim) yang menta’wilkan hukum sesuai dengan kehendak penguasa, bertujuan menjilat mereka maka beliau menentangnya dan menyatakan pengingkarannya serta cuci tangan darinya. Menerangkan kesalahannya, dan meluruskannya, seperti yang dikemukakannya dalam kitab “al-Istinshaar bil Wahid al-Qahhar.” Beliau terlalu disibukkan dengan memberi pelajaran dan berfatwa sampai umur 40 tahun, kemudian beliau lebih mengkhususkan untuk beribadah dan mengarang kitab. Dan karangan imam Suyuthi rahimahullah lebih dari 500 buah karangan. Adapun kitab-kitab yang disusun oleh imam Suyuthi rahimahullah berkenaan dengan ilmu hadits, antara lain adalah sebagai berikut:
Kitab Al-Jami’ Al-Saghir Fi Ahaditsi Al-Basyir Al-Nadzir
Ainul Ishaabah Fi Ma’rifati ash-Shahaabah
 Durru ash-Shahaabah Fi man Dakhala Mishra Minash Shahaabah
Husnul Muhaadlarah
 Riihu an-Nisriin Fi man ‘Aasya Minash Shahaabah Mi ata Wa ‘isyriin
Is’aaful Mubtha’ bi Rijaalil Muwaththa’
Kasyfu at-Talbiis ‘an Qalbi Ahli Tadliis
Taqriibul Ghariib
 al-Madraj Ila al-Mudraj
 Tadzkirah al-Mu’tasi Min Hadits Man haddatsa wa nasiy
. Asmaa`ul Mudallisiin
 al-Luma’ Fi Asmaa`i Man Wadla’
 ar-Raudlul Mukallal Wa Waradul Mu’allal fi al-mushthalah
Imam as-Suyuthi rahimahullah wafat pada hari Jum’at, malam tanggal 19 Jumadal Ula tahun 911 H. Sebelumnya beliau menderita sakit selama tujuh hari dan akhirnya wafat dalam umur 61 tahun. Dikuburkan di pemakaman Qaushuun atau Qaisun di Cairo.[1]
2.   Kitab Al-Jami’ Al-Saghir
a)      Latar belakang penulisan kitab Al-Jami’ Al-Saghir
Nama panjang dari kitab Al-Jami’ Al-Saghir adalah Al-Jami’ Al-Saghir Fi Ahaditsi Al-Basyir Al-Nadzir. Alasan Imam Al-Suyuthi menamai kitab ini dengan nama tersebut karna kitab hadits ini adalah ringkasan dari kitab karya Imam Al-Suyuthi sebelumnya yang diberi nama Jam’ul Jawami dimana kitab ini dimaksudkan untuk mengumpulkan seluruh hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah saw.[2]
b)     Sistematika penyusunan
1)      Kitab Al-Jami’ Al-Saghir terdiri dari 2 juz, 10031 hadits.
2)      Penulisan kitab ini berdasarkan urutan huruf hijaiyah pada huruf awal hadits dan huruf kedua setelahnya hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam mencari hadits di dalam kitab.[3]
3)      Sanad hadits dapat dilihat dari kitab-kitab asal hadits, karna kitab ini hadits-haditsnya merupakan hasil pengumpulan dari beberapa kitab hadits. Karna hal inilah pengarang membuat sebuah rumus untuk memudahkan pencarian hadits dalam kitab asal dan penelusuran para perawi hadits tersebut.




للبخاري في الادب
خد
للبخاري في التاريخ
تخ
لابن حبان في صحيحه
حب
للبخاري
خ
لمسلم
م
لهما
ق
لأبي داود
د
ااترمذي
ت
للنسائي
ن
لابن ماجه
ه
لابي داود وللنسائي وللترمذي ولابن ماجه
٤
لابي داود وللنسائي وللترميذي فقط
٣
لأحمد في مسنده
حم
لابن عبدالله في زوائده
عم
للحاكم فانكان في مستدركه
ك
للطبراني في الكبير
طب
للطبراني في الوسط
طس
للطبراني في الصغير
طص
لسعيد بن منصور في سننه
ص
لابن ابي شيبه
ش
لعبدالرزاق في الجامع
عب
لأبي يعلى في مسنده
ع
للدارقطني
قط
للديلمي في مسند الفردوس
فر
لأبن نعيم في الحلية
حل
للبيهقي في شعب الايمان
هب
للبيهقي في السنن
هق
لابن عدي في الكامل
عد
للعقيل في الضعفاء
عق
للخطيب
خط

4)      Selain itu penulisan judul yang di urutkan berdasarkan huruf hijaiyah ini ada kalanya langsung menggunakan kalimat seperti  حرف الهمزه , dengan فصل untuk menyebutkan huruf-huruf tersebut ketika berdampingan dengan ال dan ada juga yang menggunakan باب .
5)      Kebanyakan setelah menyebutkan alamat kitab asal lalu disebutkan rowi pertamanya.
6)      Hadits yang terdapat dalam kitab ini mencakup hadits sahih, hasan dan dhoif.
Adapun rincian hadits dari ke-2 juz tersebut sebagai berikut :
Juz 1
NO
PEMBAHASAN
JUMLAH HADITS
NOMOR HADITS
1
حرف الهمزه
3022
1-3022
2
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
87
3023 - 3110
3
حرف الباء
178
3011 - 3189
4
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
36
3190 - 3226
5
حرف التاء
157
3227 - 3384
6
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
29
3385 - 3414
7
حرف الثاء
151
3415 - 3566
8
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
5
3567 - 3572
9
حرف الجيم
33
3573 - 3606
10
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
49
3607 - 3656
11
حرف الحاء
114
3657 - 3771
12
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
100
3772 - 3872

JUZ 2
NO
PEMBAHASAN
JUMLAH HADITS
NOMOR HADITS
1
حرف الخاء
246
3873 - 4119
2
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
43
4120 - 4164
3
حرف الدال
78
4165 - 4243
4
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
64
4244 - 4308
5
حرف الذال
38
4309 - 4347
6
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
10
4348 - 4358
7
حرف الراء
99
4359 - 4488
8
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
61
4489 - 4550
9
حرف الزاء
30
4551 - 4581
10
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
14
4582 - 4596
11
حرف السين
190
4597 - 4787
12
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
63
4788 - 4851
13
حرف الشين
68
4852 - 4920
14
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
52
4921 - 4973
15
حرف الصاد
147
4974 - 5121
16
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
81
5122 - 5203
17
حرف الضاد
22
5204 - 5226
18
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
16
5227 - 5243
19
حرف الطاء
80
5244 - 5324
20
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
28
5325 - 5353
21
حرف الظاء
1
5354
22
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
2
5355 - 5357
23
حرف العين
291
5358 - 5649
24
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
102
5650 - 5752
25
حرف الغين
33
5753 - 5786
26
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
38
5787 - 5825
27
حرف الفاء
144
5826 - 5970
28
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
21
5971 - 5992
29
حرف القا ف
176
5993 - 6169
30
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
26
6170 - 6196
31
حرف الكاف
250
6197 - 6447
32
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
31
6448 - 6479
34
باب كان وهي الشمائل الشريفه
721
6470 - 7191
35
حرف اللام
552
7192 - 7744
36
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
10
7745 - 7755
37
حرف الميم
1372
7756 - 9128
38
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
122
9129 - 9251
39
حرف النون
44
9252 - 9296
40
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
30
9297 - 9327
41
باب المناهي
248
9328 - 9576
42
حرف الهاء
22
9577 - 9599
43
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
4
9600 - 9604
44
حرف الواو
53
9605 - 9658
45
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
34
9659 - 9693
46
حرف اللام ألف
293
9694 - 9987
47
حرف الياء
38
9988 - 10026
48
فصل في المحلى بال من هذا الحرف
4
10027 - 10031

c)      Penilaian Terhadap Kitab Al-Jami’ Al-Saghir
Kitab Al-Jami’ Al-Saghir memiliki beberapa keunggulan yang tidak di miliki oleh kitab-sebelumnya. Antara lain adalah bahwa kitab hadits adalah ringkasan dari kitab Jam’ul Jawami’, yang didalamnya mengandung ribuan hadits yang bersumber dari Rasulullah saw. Pengarang telah menjanjikan dalam muqoddimahnya bahwa dalam menyusunnya beliau sangat berhati-hati dari kemungkinan masuknya hadits-hadits yang berasal dari orang-orang pendusta. Susunan kitab ini sangat memudahkan seseorang dalam mencari sebuah hadits. Hadits-hadits di dalamnya diambil dari kitab-kitab induk seperti kutubus sittah dan beberapa kitab hadits lainnya, dan telah dibuatkan rumus untuk mempermudah mencarinya di dalam kitab-kitab rujuakan tadi.
Beberapa kekurangan yang terkandung dalam kitab ini antara lain dikarenakan hadits yang terdapat didalamnya tidak semuanya sahih atau hasan, pengarang juga mencantumkan hadits dhoif kedalamnya. Tidak terdapat sanad hadits utuh, hal ini agak merepotkan pembaca karna harus mencarinya lagi pada kitab asalnya.



BAB III
KESIMPULAN

Al-Jami’ Al-Saghir Fi Ahaditsi Al-Basyir Al-Nadzir. Alasan Imam Al-Suyuthi menamai kitab ini dengan nama tersebut karna kitab hadits ini adalah ringkasan dari kitab karya Imam Al-Suyuthi sebelumnya yang diberi nama Jam’ul Jawami dimana kitab ini dimaksudkan untuk mengumpulkan seluruh hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah saw.
Kitab Al-Jami’ Al-Saghir terdiri dari 2 juz, 10031 hadits.
Penulisan kitab ini berdasarkan urutan huruf hijaiyah pada huruf awal hadits dan huruf kedua setelahnya hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam mencari hadits di dalam kitab.
Sanad hadits dapat dilihat dari kitab-kitab asal hadits, karna kitab ini hadits-haditsnya merupakan hasil pengumpulan dari beberapa kitab hadits. Karena hal inilah pengarang membuat sebuah rumus untuk memudahkan pencarian hadits dalam kitab asal dan penelusuran para perawi hadits tersebut.
ada kalanya langsung menggunakan kalimat seperti  حرف الهمزه , dengan فصل untuk menyebutkan huruf-huruf tersebut ketika berdampingan dengan ال dan ada juga yang menggunakan باب .
Kebanyakan setelah menyebutkan alamat kitab asal lalu disebutkan rowi pertamanya.
Hadits yang terdapat dalam kitab ini mencakup hadits sahih, hasan dan dhoif.
Kitab Al-Jami’ Al-Saghir memiliki beberapa keunggulan yang tidak di miliki oleh kitab-sebelumnya. Antara lain adalah bahwa kitab hadits adalah ringkasan dari kitab Jam’ul Jawami’, yang didalamnya mengandung ribuan hadits yang bersumber dari Rasulullah saw. Pengarang telah menjanjikan dalam muqoddimahnya bahwa dalam menyusunnya beliau sangat berhati-hati dari kemungkinan masuknya hadits-hadits yang berasal dari orang-orang pendusta. Beberapa kekurangan yang terkandung dalam kitab ini antara lain dikarenakan hadits yang terdapat didalamnya tidak semuanya sahih atau hasan, pengarang juga mencantumkan hadits dhoif kedalamnya. Tidak terdapat sanad hadits utuh, hal ini agak merepotkan pembaca karna harus mencarinya lagi pada kitab asalnya.


BACA JUGA : MOTi EXPONENT

Jasa Rental Perlengkapan Event Seminar, Workshop, Launching, Wisuda, Partisi Pameran

DAFTAR PUSTAKA
Al-Imam Jalaluddin Bin Abi Bakar As-Suyuthi.2010. Al-Jami’ Al-Shoghir Fi Akhaditsi Al-Basyir Al-Nadzir. Beirut : Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah.
Kitab adriib ar-Raawi Fi Syarh Taqriib an-Nawawy karya as-Suyuthy.


[1] Kitab adriib ar-Raawi Fi Syarh Taqriib an-Nawawy karya as-Suyuthy.
[2] Al-Imam Jalaluddin Bin Abi Bakar As-Suyuthi, Al-Jami’ Al-Shoghir Fi Akhaditsi Al-Basyir Al-Nadzir, (Beirut : Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2010). Hal. 5. Selanjutnya disebut dengan As-Suyuti, Kitab Al-Jami’ Al-Saghir.
[3] As-Suyuti, Kitab Al-Jami’ Al-Saghir. Hal. 5.

0 comments: