اَÙ‡ْلاًÙˆَسَÙ‡ْلاً

Monday 28 April 2014

Resensi Buku "KONSEP KUFR DALAM AL-QUR’AN"



MAKALAH
KONSEP KUFR DALAM AL-QUR’AN
(Karya Dr. Harifuddin Cawidu)

Disusun oleh:
Mulya NIM: 14113450009

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Studi Tafsir Indonesia
Dosen Pengampu: Moh. Maimun, M.S.I., MA










PROGRAM STUDI TAFSIR HADIS
FAKULTAS ADADIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2014





Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur sudah selayaknya kami panjatkan khadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Studi Tafsir Indonesia yang bertema “Konsep Kufr dalam Al-Qur’an karya Harifuddin Cawidu

Sholawat beserta salam semoga selamanya tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin tabi’atnya dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya yang senantiasa selalu taat dan patuh pada ajarannya, dan berkat beliau pula mampu mengubah dari zaman jahiliyah menjadi zaman ilmiah yang penuh dengan inovasi ilmu-ilmu baru.


Akhirnya, sesuai kata pepatah “Tiada gading yang tak retak” dan kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu kami akan sangat berterima kasih sekiranya mendapatkan kritik dan masukan yang positif untuk kesempurnaan makalah ini, terutama kami sangat berharap sumbang saran dari Bapak Moh. Maimun, M.S.I., MA pengampu mata kuliah ini. Kebenaran dan kesempurnaan hanyalah milik Allah yang maha kuasa. Kurang lebihnya kami mohon ma’af.  Wallahu a’lamu bisoab.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Cirebon, April 2014


         Pemakalah



Daftar Isi

Kata pengantar................................................................................................... i
Daftar isi............................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
A.    Latar belakang........................................................................................... iii
B.     Rumusan masalah..................................................................................... iii
C.     Tujuan penulisan....................................................................................... iii
BAB II Pembahasan
A.    Sekilas tentang penulis............................................................................... 1
B.     Latar belakang penulisan.......................................................................... 1
C.     Urgensi .................................................................................................... ...2
D.    Batasan masalah ...................................................................................... ..2
E.     Metodologi.................................................................................................. 3
F.      Kesimpulan ................................................................................................ 5

BAB III Penutup................................................................................................ 7
             Referensi .............................................................................................................. 7


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah Studi Tafsir Indonesia, kali ini penyusun tertarik ingin membahas tentang buku yang diteliti oleh Dr. Harifuddin Cawidu yang megupas tentang Konsep Kufr dalam al-Qur’an, penyusun rasa berkaitan dengan Mata Kuliah yang sedang penyusun tempuh karena buku ini mengupas tentang kufr yang disajikan dalam bentuk tafsir tematik, maka dari itu penyusun ingin mengkaji lebih dalam bagaimana buku ini disajikan. Baik itu metodologi, batasan masalah maupun sistematika pembahasan.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penyusun merumuskan masalah sebagai berikut:
a.       Bagaimana riwayat hidup Dr. Harifuddin Cawidu ?
b.      Bagaimana isi kandungan buku tafsir tematik tentang kufr ?
C.    Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisannya adalah:
a.       Mengetahui Riwayat hidup Dr. Harifuddin Cawidu.
b.      Mendeskripsikan isi kandungan buku tefsir tematik tentang kufr.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sekilas Tentang Penulis
Konsep Kufr dalam al-Qur’an merupakan disertasi yang diteliti oleh Dr. Harifuddin Cawidu yang dipertahankan di depan penguji pada tanggal 27 Maret 1989 dalam Ilmu Agama Islam pada Fakultas Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diterbitkan dalam bentuk buku oleh PT. Bulan Bintang pada tahun 1991 dengan tebal 242 halaman.
Sampai saat ini tidak begitu banyak riwayat hidup tentang beliau, namun penyusun menemukan sedikit data tentang keluarganya. Beliau terlahir dari pasangan Bapak Cawidu dan Ibu Fatimah yang menikah dengan seorang perempuan bernama Asmara A. Harifuddin.
B.     Latar Belakang Penulisan
Topik utama yang dibahas dalam buku ini, sebagai tercemin dalam judunya adalah masalahg kufr, yakni suatu masalah yang aktual diperbincangkan dikaji dan bahkan diperdebatkan di kalangan kaum mutakalimiin (para teolog muslim) pada khususnya dan para ulama Islam pada umumnya.
Perdebatan-perdebatan dan pembahasan tentang masalah kufr selama ini telah menimbulkan impikasi yang cukup luas, yang tidak saja tercermin pada munculnya perbedaaan dan perselisihan tajam tentang hal-hal yang berkait dengan masalah kufr, tetapi juga menimbulkan keretakan dan perpecahan serius di kalangan umat Islam. Tidak jarang terjadi ingkuisisi dan pembunuhan terhadap orang-orang Islam yang telah dicap “kafir”atau keluar dari Islam oleh pihak-pihak tertentu. Khususnya para penguasa Islam masa lalu. Sebaliknya seringkali pula muncul golongan-golongan sempalan dalam suatu masyarakat atau negeri Islam yang secara ekslusif dan radikal memproklamasikan diri sebagai kelompok Mukmin yang paling benar akidahnya, sedangkan orang atau golongan  Muslim di luar golongan mereka semuanya dianggap “kafir” atau keluar dari Islam, dan karenanya perlu diluruskan meskipun dengan jalan kekerasan.
Keadaan seperti itu mendorong Dr. Harifuddin  untuk meneliti kembali masalah kufr ini dan menuangkan dalam bentuk kajian disertasi dengan menjadikan al-Qur’an  sebagai acuan dasarnya. Dengan menjadikan ayat-ayat al-Qur’an sebagai sumber utama kajiannya.[1]
C.    Urgensi
Al-Qur’an menempatkan kufr sebagai sumber dan sentral dari segala kejahatan serta menjadikannya sebagai lawan iman yang merupakan induk dari segala kebaikan. Karena posisinya yang cukup sentral itu, maka konsep kufr alam al-Qur’an perlu dikaji secara sistematis dan mendalam guna memperoleh pemahaman yang utuh dan komprehensif. Pemahaman konsep kufr secara demikian, paling tidak akan membantu seseorang Muslim untuk memperbaiki, menata ulang, atau pun menyempurnakan akidah dan ahlaknya sebab perbuatan-perbuatan kufr  apapun bentuknya akan menjadi noda yang dapat merusak kemurnian iman dan kesempurnaan akhlak. Dengan kata lain, pengetahuan yang komprehensif mengenai kufr, sekaligus akan menambah pengetahuan  tentang iman. Karena iman dan kufr selalu berdiri berhadap-hadapan.[2]
D.    Batasan masalah
Konsep kufr  yang dimaksud adalah gambaran yang bersifat umum dan niskala mengenai esensi atau hakikat kufr dalam al-Qur’an. Akan halnya hadis-hadis yang juga membicarakan tentang kufr, maka secara prinsip, studi ini tidak mengkajinya secara khusus. Akan tetapi, karena hadis pada dasarnya, tidak dapat dipisahkan dengan al-Qur’an, maka dalam hal-hal tertentu hadis-hadis yang dimaksud tidak akan diabaikan  begitu saja dalam studi ini. Paling tidak, hadis-hadis itu akan dijadikan bahan perbandingan atau pun pelengkap bahasan demi memperoleh hasil kajian yang lebih utuh dan komprehensif. Jadi, dimaksudkan judul tulisan ini adalah gambaran yang bersifat umum dan komprehensif mengenai hakikat atau esensi  kufr dalam al-Qur’an.[3]


E.     Metodologi
a.       Sumber penelitian
Dalam buku ini menggunakan penlitian library murni, dalam arti semua sumber datanya berasal dari bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Karena studi ini menyangkut al-Qur’an secara langsung, maka sumber pertama dan utamanya al-Qur’anul kariim yang diterbitkan oleh Darul Kitab al-Misri, Kairo 1978 M/1398 H.
Sumber-sumber lainnya adalah kitab-kitab tafsir yang dibatasi pada beberapa kitab yang diaggap representatif yaitu: Tafsir al-Quranul Hakim (Tafsir al-Manar), karangan Muhammad Rasyid Ridha  yang termasuk tafsir bi royi yang bercorak adabi ijtimai. Tafsir al-Qur’anul Azimkarangan Ismail  Ibnu Kathir al-Quraishi  Dimasqhi  yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Kathir, Jami al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an karangan ibn Jarir at-Tabari, al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an karangan Husayn at-Tabataba’I, al-Kasyaf  karya Zamaksyari, Anwar at-Tanzil Asrar wa Tawil karangan imam Nasir ad-Din Baydawi, the Messege of the al-Qur’an karangan Muhammad Asad.
Sebagai dasar rujukan untuk analisis makna kata-kata dan term-term tertentu dari ayat-ayat al-Qur’an digunakan al-mufradat fi Gharib al-Qur’an karangan Abu Qasim Husayn Muhammad Raghib al-asfahani (w. 502 H). kitab ini pada umumnya menjadi rujukan para penafsir al-Qur’an ketika membahas makna kata-kata dalam ayat-ayat al-Qur’an . ini menunjukan bahwa pengarangnya diakui sebagai pakar bahasa al-Qur’an. Agar pembahasan mengenai kata-kata dan term-term dalam al-Qur’an lebih lengkap, maka kamus-kamus besar juga digunakan  khususnya lisan al-Arab karangan Ibn Manzur Ansari (1232-1311 M). guna memudahkan pelacakan ayat-ayat al-Qur’an yang diperlukan dalam membahas topic-topik tertentu, maka buku Mu’jam Mufaras li Alfaz al-Qur’anul Kariim susunan Muhammad Fuad al-Baqi dijadikan sebagai pegangan.
b.      Metode pendekatan dan analisis
Karena obyek-studi ini adalah ayat-ayat al-Qur’an, maka pendekatan yang dipilih di dalamnya adalah pendekatan ilmu tafsir. Dalam ilmu tafsir, dikenal beberapa objek, metode, corak penafsiran al-Qur’an yang masing-masing memiliki cirri khas sendiri.
Metode yang dipilih untuk studi ini adalah mawdui karena menurut Dr. Harifuddin, metode inilah yang paling tepat, setidak-tidaknya hingga saat ini, untuk digunakan mengkaji konsep-konsep al-Qur’an tentang suatu masalah bila diharapkan suatu hasil yang utuh dan komprehensif.
c.       Langkah-langkah penelitian
Proses yang dilakukan oleh Dr. Harifuuddin dalam menyusun disertasinya yang telah dibukukan melalui enam tahap, yaitu sebagai berikut:
Langkah pertama adalah membahas bentuk-bentuk pengungkapan kekafiran dalam al-Qur’an  baik term kufr dengan ragam kata, atau tidak sepadan tetapi mengandung pada dirinya makna kekafiran. Tahap ini sangat penting untuk memasuki tahap berikutnya karena dengan memahami term-term itu akan diketahui hubungan antara tem kufr dengan term-term yang lain.sekaligus membuktikan bahwa kufr adalah term yang berdimensi banyak dan merupkan sentral dari etik jahat menurut petunjuk al-Qur’an.
Langkah kedua, adalah membahas faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekafiran pada diri manusia. Pada tahap ini, akan dikaji bagaimana manusia menurut al-Qur’an dan hadis, lahir dengan fitrah yang suci dan terikat janji primordial dengan Tuhan, ternyata lebih banyak yang lebih memilih “kafir” ketimbang menjadi mukmin, dibahas dalam tahapan ini mengapa terjadi penyimpangan-pnyimpangan itu.
Langkah ketiga adalah membahas jenis-jenis kufr dalam al-Qur’an berikut karakteristiknya. Dalam bahasan ini ditemukan bahwa kufr dalam al-Qur’an ternyata mempunyai makna yang bermacam-macamyang menunjukan sekaligus jenis-jenis kufr itu sendiri. Hal lain yang terungkap dalam kajian ini adalah bahwa kufr ternyata bertingkat-tingkat dengan tingkatan yang paling rendah sampai ke tingkatan yang paling tinggi.
Langkah keempat adalah membahas akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan kufr, baik terhadap pelaku sendiri maupun terhadap lingkungan sosialnya dan lingkungan alam secara keseluruhan. Di sini terlihat bahwa kekafiran dan orang-orang kafir adalah musug-musuh Islam yang harus dihadapi dengan semangat jihad yang tinggi. Dalam hubungan itulah, dalam tahapan ini dibahas bagaimana seaharusnya sikap muslim terhadap orang-orang kafir menurut petunjuk al-Qur’an.
Langkah keenam adalah mengemukakan kesimpulan dari seluruh bahasan sebelumnya dan sekaligus menjawab permasalahan pokok yang dikemukakan di atas. Di sinilah terjawablah bagaimana sesungguhnya konsep kufr dalam al-Qur’an.[4]
F.     Kesimpulan
Dalam buku tersebut dapat diambil kesimpulan:
Secara semantis, term kufr mempunyai keterikatan kuat dengan term-term lain dalam al-Qur’an yang mengandung etika buruk. Term-term yang secara langsung dan eksplisit, mengandung makna kufr pada dirinya. Selain tem kufr sendiri adalah juhud, ilhad, inkar dan shirk. Sedangkan term-term lain yang secara tidak langsung dan implisit mengandung makna kekafiran adalah fusuq, zulm, fujur, jurm, dalal, ghayy fasad, I’tida, israf, isyan, takabbur, khidb dan ghaflat, term-term ini, bila muncul dalam bentuk isim fail, biasanya merujuk pada orang-orang kafir, ini membuktikan bahwa kufr adalah term yang berdimensi banyak, dapat dilihat dari berbagai aspek makna dan sekaligus menempati posisi sentral dari seluruh etik jahat dalam al-Qur’an.
Secara fitri, manusia lahir ke dunia ini membawa potensi untuk beriman kepada Tuhan serta konsisten pada kebenaran. Ia terikat janji primordial dengan Tuhan. Dengan demikian, secara ideal, mestinya bumi ini dihuni oleh insan-insan yang beriman.akan tetapi dalam kenyatannya, lebih banyak menusia kafir dan pengingkar yang merajalela di bumi ini ketimbang manusia mukmin dalm arti yang sebenar-benarnya. Banyak factor yang menjadi penyebab terjadinya hal ini. Di antara factor-fakror yang meninjol adalah kepicikan, kebodohan, kebutaan hati dan pikiran, ataukah disfungsi perangkat inderawi, akal pikiran dan nurani manusia sehingga mereka tidak dapat membaca dan mengkaji petanda-petanda Tuhan di alam nan maha luas ini. Hal ini sejalan dengan terpuruknya sifat angkuh, congkak, sombong, rasa superioritas dan sikap eksklusifisme dalam diri mereka. Sifat-sifat seperti ini menyebabkan mereka tidak sempat membuka mata terhadap realitas kebenaran di luar dirinya. Selain itu, nihilisme moral dan spiritual akibat keputus asaan dalam hidup, juga seringkali manusia terjerumus dalam kekafiran. Sebaliknya, kesuksesan hidup acap kali membuat manusia lupa daratan sehingga terhempas dalam lembah kufr. Dengan kata lain, baik keputus asaan maupun optimisme berlebihan tanpa kendali, keduanya berujung pada kehancuran moral dan kekafiran.
Kafir mempunyai beberapa tingkatan, syirik menurut isyarat al-Qur’an ditetapkan sebagai jenis kufr yang paling tinggi tingkatannya dan paling besar dosa yng diakibatkannya, selanjutnya kufr inkar, kufr juhud, kufr kufr nifaq semuanya merupakan mengingkari Tuhan, mndustakan rasul-rasul-Nya, dan ajaran-ajaran-Nya. Tingkatan kufr yang paling bawah adalah kufr nikmat yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman.
Interaksi sosial dngan orang-orang kafir yang bersifat konstriktif , khususnya dalam hal keduniaan tidak dihalangi dalam Islam. Akan tetapi dalam hal keagamaan murni  (akidan dan ibadah, maka Islam tidak mentolerir adanya kerja sama dengan orang-orang kafir.[5]


BAB III
PENUTUP

Pembahasan ini dapat dikatakan resensi buku terhadap disertasi Dr.Harifuddin yang berhasil dicetak dalam bentuk buku. buku tersebut diterbitkan oleh PT. Bulan Bintang pada tahun 1991 di Jakarta, dengan tebal 242 halaman. Buku ini mengupas konsep kufr dalam al-Qur’an, kufr di sini suatu kajian teologis dengan pendekatan tafsir tematik. Alasan Dr. Harifuddin mengangkat tema ini karena masih banyak perdebatan terhadap tolak ukur status kafir. Kemudian masalah tersebut dibatasi alam ruang lingkup secara umum, artinya banyak hal yang dibahas dari cabang-cabang dari kufr, tentunya konsep kufr tersebut mengambil dari ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan kufr dan tidak terlepas dari hadis-hadisnya pula yang dijadikan sebagai penunjang teori sehingga pembahasan dapat dikemas secara utuh dan komprehensif.
Selain itu metode yang digunakan mengacu pada tafsir al-Qur’an karena mengangkat dari ayat-ayat al-Qur’an yang dikumpulkan membentuk tafsir tematik (maudu’i). sedangkan sumber yang diambil beliau adalah merujuk kepada library searching artinya data-data diambil secara tekstual dari buku-buku yang membahas tentang kufr, baik itu sumber primer maupun sekunder yang dapat memperkuat penelitian tersebut.


Referensi
Cawidu, Harifuddin.1991.  Konsep Kufr dalam al-Qur’an (Suatu Kajian Teologis dengan Pendekatan Tafsir Tematik).Jakarta: Bulan Bintang.


Baca juga : MOTi Exponent
Jasa Perlengkapan Event Seminar, Workshop, Launching, Wisuda






[1] Harifuddin Cawidu, Konsep Kufr dalam al-Qur’an (Suatu Kajian Teologis dengan Pendekatan Tafsir Tematik),(Jakarta: Bulan Bintang, 1991) hal. vii
[2] Ibid., hal. 18.
[3] Ibid., hal. 14.
[4] Ibid., hal. 20-23.
[5] Ibid., hal. 229-230.

0 comments: