اَهْلاًوَسَهْلاً

Biografi Mulya Jati

Kuningan, 18 Oktober 1992 terlahir seorang anak laki-laki dari pasangan Julaeha dan Toto tepat pukul 05.00 Minggu pagi. kemudian mereka memberi nama buah hatinya ialah “Mulya”.
Nama yang cukup simpel dan mudah diingat. Nama tersebut tidak lain diambil dari nama daerah sekitarnya yang lumayan banyak mengambil dari kata Mulya, seperti Suka Mulya, Mekar Mulya, Keramat Mulya dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan supaya tetap mengingat tempat kelahirannya.
Riwayat pendidikanya, iaawali di SD Negeri 1 Pagundan, yang bertempat tinggal di Desa Pagundan Kecamatan Lebakwangi Kuningan, kemudian pada usia sepuluh tahun (kelas 3) diharuskan untuk berhijrah ke Desa Ciangir Kecamatan Cibingbin Kuningan mengikuti orang tuanya dan berdomisili menjadi penduduk resmi.
Setamatnya dari SD Negeri 2 Ciangir tahun 2005, ia melanjutkan ke SMP Negeri 2 Cibingbin (Spenda Neci) yang tak jauh dari rumahnya cukup ditempuh dengan berjalan kaki. Selama di SMP Mulya aktif di ekskul Volly Ball, karena ia masih hobbi berolahraga. Berkat keaktivannya di dunia olahraga, dia terpanggil untuk mengikuti lomba lari jarak jauh 5000 meter mewakili sekolahnya. Kompetisi tersebut diikuti oleh seluruh SLTP se-Kabupaten Kuningan, berkat jerih payahnya ia pun berhasil menginjakan kakinya di garis finish pada posisi ke-5.
Selulusnya dari SMP pada tahun 2008, kemudian ia melanjutkan jenjang lebih tinggi yakni berlabuh di SMA Negeri 1 Lebakwangi (Smangi). Selama di smangi ia meraih banyak prestasi yaitu mampu mempertahankan peringkat akademiknya pada posisi 2 hingga 7, disayangkan ia tidak mampu menembus pada peringkat pertama. Walaupun demikian ia tetap dapat dipercaya oleh sekolahnya untuk mengikuti Olimpiade Geografi dan Cerdas Cermat Biologi tingkat kabupaten, alhasil kemampunya belum memadai dan harus menerima kekalahan dalam kompetisi tersebut, paling tidak dapat menjadi bahan pengalaman dalam dunia pendidikannya. Ia juga aktif di organisasi Rohis dan English Movement Club (EMC) dan pernah mencicipi juara Roll Pay contest peringkat ke-2 tingkat kabupaten.
Haus akan keilmuan, Mulya ingin terus belajar dengan melanjutkan kuliah, namun faktor klasik terhambatnya biaya membuatnya berfikir kembali. Tanpa diduga dia mendapat panggilan untuk test ujian masuk di sebuah institut Cirebon. Berkat do’a dan usaha akhirnya ia diterima di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan meraih beasiswa Bidik Misi mengambil jurusan Tafsir Hadits pada tahun 2011. Awal masuk kuliah ia mencoba beradaptasi dengan dunia perkuliahan berbasis agama ini. Sikap yang diambil Mulya adalah dengan mondok di Pesantren Alma Asy-Syauqy yang tak jauh dari lingkungan kampus. Dari sinilah ia mulai mendalami ilmu agama secara syar’i, bukan hanya ikut-kutan secara taklid buta. selain itu ia aktif juga di FatsOeN sebuah organisasi jurnalistik kampus. Seiring berjalannya waktu, tidak sedikit ilmu yang diraihnya, baik itu dari Mata Kuliah di kampus, pelajaran di pondok atau pun dari ilmu praktik di FatsOeN. Kontribusi keilmuan yang didapatnya, dia tuangkan dalam bentuk karya sederhana skripsi berjudul “Penafsiran Sayyid Quthb Dan Hamka Tentang Ayat-Ayat Bai’at” (Studi Komparatif  Tafsir Fi Zhilal al-Qur’an  dan Tafsir Al-Azhar).

0 comments: