Nama
yang cukup simpel dan mudah diingat. Nama tersebut tidak lain diambil dari nama
daerah sekitarnya yang lumayan banyak mengambil dari kata Mulya, seperti Suka
Mulya, Mekar Mulya, Keramat Mulya dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan supaya
tetap mengingat tempat kelahirannya.
Riwayat
pendidikanya, iaawali di SD Negeri 1 Pagundan, yang bertempat tinggal di Desa
Pagundan Kecamatan Lebakwangi Kuningan, kemudian pada usia sepuluh tahun (kelas
3) diharuskan untuk berhijrah ke Desa Ciangir Kecamatan Cibingbin Kuningan
mengikuti orang tuanya dan berdomisili menjadi penduduk resmi.
Setamatnya
dari SD Negeri 2 Ciangir tahun 2005, ia melanjutkan ke SMP Negeri 2 Cibingbin
(Spenda Neci) yang tak jauh dari rumahnya cukup ditempuh dengan berjalan kaki.
Selama di SMP Mulya aktif di ekskul Volly Ball, karena ia masih hobbi
berolahraga. Berkat keaktivannya di dunia olahraga, dia terpanggil untuk
mengikuti lomba lari jarak jauh 5000 meter mewakili sekolahnya. Kompetisi
tersebut diikuti oleh seluruh SLTP se-Kabupaten Kuningan, berkat jerih payahnya
ia pun berhasil menginjakan kakinya di garis finish pada posisi ke-5.
Selulusnya
dari SMP pada tahun 2008, kemudian ia melanjutkan jenjang lebih tinggi yakni
berlabuh di SMA Negeri 1 Lebakwangi (Smangi). Selama di smangi ia meraih banyak
prestasi yaitu mampu mempertahankan peringkat akademiknya pada posisi 2 hingga
7, disayangkan ia tidak mampu menembus pada peringkat pertama. Walaupun
demikian ia tetap dapat dipercaya oleh sekolahnya untuk mengikuti Olimpiade
Geografi dan Cerdas Cermat Biologi tingkat kabupaten, alhasil kemampunya
belum memadai dan harus menerima kekalahan dalam kompetisi tersebut, paling
tidak dapat menjadi bahan pengalaman dalam dunia pendidikannya. Ia juga aktif
di organisasi Rohis dan English Movement Club (EMC) dan pernah mencicipi juara
Roll Pay contest peringkat ke-2 tingkat kabupaten.
Haus akan keilmuan, Mulya ingin terus
belajar dengan melanjutkan kuliah, namun faktor klasik terhambatnya biaya
membuatnya berfikir kembali. Tanpa diduga dia mendapat panggilan untuk test
ujian masuk di sebuah institut Cirebon. Berkat do’a dan usaha akhirnya ia
diterima di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan meraih beasiswa Bidik Misi
mengambil jurusan Tafsir Hadits pada tahun 2011. Awal masuk kuliah ia mencoba
beradaptasi dengan dunia perkuliahan berbasis agama ini. Sikap yang diambil
Mulya adalah dengan mondok di Pesantren Alma Asy-Syauqy yang tak jauh dari
lingkungan kampus. Dari sinilah ia mulai mendalami ilmu agama secara syar’i,
bukan hanya ikut-kutan secara taklid buta. selain itu ia aktif juga di FatsOeN
sebuah organisasi jurnalistik kampus. Seiring berjalannya waktu, tidak sedikit
ilmu yang diraihnya, baik itu dari Mata Kuliah di kampus, pelajaran di pondok
atau pun dari ilmu praktik di FatsOeN. Kontribusi keilmuan yang didapatnya, dia
tuangkan dalam bentuk karya sederhana skripsi berjudul “Penafsiran Sayyid Quthb
Dan Hamka Tentang Ayat-Ayat Bai’at” (Studi Komparatif Tafsir Fi Zhilal al-Qur’an dan Tafsir Al-Azhar).
0 comments:
Post a Comment